WELCOME "SARANA ASAH PEMIKIRAN"

WELCOME " SARANA ASAH PEMIKIRAN "

Senin, 12 November 2012

" Pelajaran dari setetes madu di tengah rimba "

Allah Swt. senantiasa memotivasi hambanya untuk terus berpacu dan bergairah meningkatkan kwalitas amal hamba-hambanya. Namun terkadang tanpa disadari seorang hamba sering lupa bahwa kepentingan yang sejati dan kekal adalah status seorang hamba Allah ketika penentuan akhir hisab amalannya yang menentukan status hamba tersebut pantas di surga atau kekal di neraka.
Seringkali manusia terjebak dalam kubangan kehinaan akibat ulahnya yang lebih sering berpacu dalam ambisi duniawi. mengambil ibrah dari setetes madu :
" suatu ketika seorang pemburu sedang mencari jalan keluar dari hutan rimba yang didalamnya terdapat ratusan jenis hewan buas dan liar, dia tersesat hendak menuju jalan pulang. namun akibat dari ambisinya  yang terus dan terus hendak memburu seekor kijang idaman buruannya ia menjadi tersesat mengikuti langkah dan jejak seekor kijang tersebut, pemburu tersebut lupa bahwasannya dia tidak menguasai hutan tersebut, sedangkan kijang sangat paham betul wilayah hutan itu. si pemburu menjadi panik mencari jalan keluar, ia tinggalkan jejak kijang yang ia buru tadi, dia mulai ingat bahwa hari mulai senja dan hampir gelap. jika ia masih tetap bertahan di hutan itu sudah pasti ia akan menjadi santapan terlezat dari binatang-binatang buas yang ada dalam hutan tersebut. si pemburu terus melangkah dan terkadang berlari kecil menyusuri hutan-hutan tersebut. namun ia belum juga menemukan pertanda baik jalan keluar dari hutan. hatinya semakin gusar dan tidak menentu. rasa ketakutan yang ia rasakan semakin luar biasa. Tiba-tiba dari balik semak belukar ia mendengar auman seekor harimau, pemburu itu tersentak luar biasa, ia terdiam dan brsembunyi dibalik sebatang pohon yang cukup besar, lututnya menjadi gemetar, jantungnya berdegup kencang, ia berharap harimau itu tidak mengetahui keberadaannya. namun ketika ia dalam persembunyiannya itu ternyata di rerumputan dan dahan-dahan ranting daun yang berserakan ditanah sedang siapsiaga seekor ular cobra yang sudah mendesis desis hendak mematuk si pemburu tersebut. lantas tersontak luar biasa sipemburu tersebut berdiri dan langsung lari hendak membebaskan diri dari patukan ular yang mengincarnya itu. melihat pemburu tersebut berlari seta merta seekor harimau yang berada dibalik semak belukar tadi mengaum dahsyat dan berlarilah mengejar pemburu itu untuk menyantap dagingnya. dalam situasi seperti itu si pemburu terus berlari sekuat tenaga, ia tidak perduli lagi arah langakahnya, tersu dan terus berlari untuk menyelamatkan diri dari terkaman harimau lapar yang terus mengejarnya dan seekor ular yang terus menggeliat cepat mengikuti langkah aroma kaki si pemburu tersebut. dan hingga akhirnya si pemburu terjatuh dalam sebuah lobang besar, namun  ia masih tertolong oleh akar -akar  yang ia gantungi. ia pegang kuat sekali akar -akar tersebut. ketika dilihatnya keatas ternyata harimau tersebut yang mengejarnya tadi masih setia menunggunya diatas. ia melihat kebawah ternyata lobang itu adalah tempat sarang puluhan jenis ular-ular berbisa dibawah sedang menantinya. rasa ketakutannyapun semakin menjadi-jadi. ia menjadi serba salah.hendak keluar dari lobang itu ia akan disantap oleh harimau yang sedang menantinya, hendak menjatuhkan diri kebawah, maka ia juga akan menjadi santapan empuk ular-ular tersebut. dalam kebimbangannya itu tiba-tiba diatas kepalanya terbanglah seekor lebah betina, si pemburupun menoleh keatas melihat seekor lebah betina tersebut yang langsung meneteskan setetes madunya dan jatuh tepah dibibir si pemburu tersebut. dan iapun menikmati madu tersebut, dia jilat dan terus dinikmatinya setetes madu tersebut. ia menjadi lupa bahawa akar -akar yang ia pegangi tadi telah digigiti  oleh beberapa ekor tikus liar. dan sipemburu tadi langsung terjatuh dan menjadi santapan ular-ular berbisa."

Dari kisah diatas dapat diambil hikmah bahwa kisah diatas adalah realita kehidupan manusia di dunia, kita jarang menyadari bahawa kita sering tersesat didunia ini. kita sering lupa bahwa ajal kita selalu diincar  oleh malaikat pencabut nyawa. janganlah kita lalai dengan manisnya setetes madu/ kenikmatan dunia. maka kita akan terjatuh dan tidak akan menenmukan jalan menuju indahnya akhirat sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar